Buru-buru apa itu cinta di pernikahan harus selalu seperti saat pengenalan pertama sekali? Mengapa, ketika itu, cinta itu berubah beberapa kali?
Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin sering muncul di pikiran pasangan yang telah lama menikah. Banyak yang mengatakan bahwa masa pacaran itu suka-suka dan romantis, penuh kejutan dan gairah. Namun, apa yang terjadi ketika fase itu berubah menjadi pernikahan?
Pada awalnya, kencan itu romantis, tapi setelah menikah, segalanya berubah menjadi biasa saja.
Apakah pernikahan memang memadamkan api cinta itu? Atau, barangkali kita perlu memahami cinta dalam pernikahan dengan cara yang berbeda?
Apakah menjaga cinta dalam pernikahan sebenarnya lebih sulit daripada saat pacaran?
Jawabannya tentu bisa beragam. Namun, satu hal yang pasti: menikah itu berbeda dengan pacaran. Jika masa pacaran lebih banyak diisi dengan kencan singkat, pesan-pesan romantis, dan perasaan berbunga-bunga, maka pernikahan adalah tentang kebersamaan yang lebih dalam dan melibatkan tanggung jawab. Ini adalah kisah yang penuh komitmen, pengorbanan, serta tentunya cinta yang lebih dewasa.
Dinamika Pacaran vs. Menikah: Apakah Perbedaannya?
Selama masa pacaran, kita cenderung lebih fokus pada hal-hal yang menghasilkan perasaan bahagia, kebebasan dalam mengekspresikan diri, dan keinginan untuk selalu memberikan yang terbaik bagi pasangan. Banyak hubungan saat masih pacaran berada dalam tahap “terbaik” karena belum mengalami tekanan hidup yang nyata.
Namun, setelah menikah, kehidupan bersuami-istri mulai diisi dengan berbagai hal yang lebih kompleks- keuangan, pekerjaan, pembagian tugas rumah, hingga mungkin, anak-anak. Cinta dalam pernikahan tidak lagi hanya tentang kencan romantis saja, tetapi juga tentang bekerja sama mengatasi masalah yang muncul.
Faktor seperti Komitmen keuangan, Ekspektasi sosial dan perubahan Prioritas cenderung membuat pasangan merasa “jenuh” atau terjebak dalam Rutinitas. Padahal, itu sebenarnya di situlah pentingnya Seni dalam menjaga Api Cinta.
Mengapa Mempertahankan “Api Cinta” Itu Penting?
Menurut sebuah studi dari The National Marriage Project, pernikahan yang bahagia akan berdampak positif pada kualitas hidup individu, mulai dari kesehatan mental hingga kesejahteraan fisik. Dalam sebuah survei, pasangan yang merasa dicintai dan dihargai dalam pernikahan cenderung lebih bahagia, lebih sehat, dan memiliki umur yang panjang.
Cinta dalam pernikahan tidak selalu tampak seperti semalam precisa saat kamu masih menjalin hubungan. Dalam pernikahan, cinta terungkap dengan cara-cara kecil, seperti mengingatkan suami/istri makan siang, mendampingi ketika sakit, atau sekadar berbicara tentang hari yang telah berlalu. Itulah cinta dalam bentuk yang lebih dewasa dan stabil.
Meski begitu, untuk menjaga rasa cinta ini tetap menyala, dibutuhkan usaha dari kedua belah pihak. Apa saja cara yang bisa dilakukan untuk merawat “api cinta” ini?
Tips Meng airi Cinta Tetap Menyala dalam Percintaan
1. Merayakan Momen Kecil
Tidak perlu menunggu ulang tahun atau hari jadi pernikahan untuk merayakan cinta. Terkadang, perayaan sederhana seperti memasak makan malam bersama atau menonton film favorit bisa menciptakan momen hangat. Setiap kali pasangan tertawa bersama atau merayakan momen-momen kecil, terasa seperti menabung emosi yang memperkuat persahabatan cinta.
2. Berikan Perhatian Penuh
– Di era digital ini, kita sering kali terganggu oleh ponsel atau perangkat lain ketika sedang bersama pasangan. Cobalah menyisihkan waktu sejenak tanpa gangguan digital. Fokus pada pasangan kita, dengarkan cerita mereka, dan sebutkan perhatian penuh. Penelitian yang dipublikasikan Psychology Today menunjukkan bahwa pasangan yang perlahan-lahan mendengarkan satu sama lain dan berkomunikasi dengan baik cenderung lebih bahagia dan merasa lebih dihargai.
3. Buatlah Kualitas Waktu Bersama
Tidak peduli berapapun kesibukan, buatlah waktu khusus untuk diri seseorang. Bahkan, jika hanya beberapa jam seminggu, gunakan waktu ini untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama, seperti berolahraga, makan malam, atau sekadar jalan-jalan santai. Kegiatan seperti ini membantu menguatkan ikatan emosi dan menciptakan kenangan manis dalam hubungan.
4. Mengatasi Konflik dengan Mendengarkan dengan Tenang
Konflik dalam pernikahan terjadi-setiap kali tetapi cara mengatasinya adalah hal yang utama. Coba untuk tidak menyerang pasangan atau mengingatksi masalah lama. Gunakan yang lebih positif dan komunikatif.
5. Memberikan Ruang Pribadi
Meski menikah berarti hidup bersama, tetap penting memberikan ruang pribadi kepada pasangan. Semua orang perlu waktu untuk mengembangkan minat pribadi atau sekadar berpikir sendiri. Dengan memberi pasangan kebebasan, kita menunjukkan bahwa kita percaya dan menghargai kebutuhannya. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki ruang untuk berkembang secara individual dapat meningkatkan kepuasan dalam pernikahan karena pasangan jadi merasa mendapat dukungan untuk menjadi diri sendiri sendiri.
6. Memperlihatkan Perasaan dengan Jujur
– Jangan takut untuk mengungkapkan perasaanmu, baik perasaan senang maupun kesulitan yang kamu rasakan. Pernikahan adalah kemitraan; dengan berbagi perasaan secara terbuka, kita membuka jalan komunikasi yang lebih sehat. Berdasarkan studi dari American Psychological Association, pasangan yang mampu berbicara secara jujur dan terbuka tentang perasaannya memiliki ikatan yang lebih kuat dan lebih sedikit mengalami kesalahpahaman.
7. Berikan Apresiasi Setiap Hari
Cara terbaik untuk menjaga cinta tetap hidup adalah dengan menghargai pasangan. Mengungkapkan “terima kasih” atau menunjukkan rasa bangga atas usaha yang mereka lakukan dapat membuat pasangan merasa dicintai dan dihargai. Hal-hal kecil ini adalah investasi yang penting dalam hubungan jangka panjang. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Dr. Gary Chapman dalam bukunya The 5 Love Languages.
Mengungkapkan cinta melalui kata-kata yang memasyhur tangan pujian atau rasa berterima kasih sangat efektif dalam membangun ikatan emosional.
8. Tetap Mengurus Penampilan dan Kesehatan
Tampilan seseorang memang tidak selalu utama, tetapi menjaga kesehatan dan motivasi juga dapat menjadi bentuk perhatian dan kasih sayang. Dengan menjaga penampilan dan kesehatan, kita menunjukkan bahwa kita peduli dan ingin selalu hadir dalam situasi yang terbaik untuk pasangan kita.
Cinta dalam Pernikahan: Sebuah Pelayanan
Cinta dalam suatu pernikahan bukanlah perasaan yang tulus sekali-sekali saja. Mungkin, terkadang, bara cinta itu menyala redup, tapi bukan berarti cinta itu tenggelam sepenuhnya. Pada kenyataannya, cinta dalam pernikahan adalah perjalanan panjang yang perlu usaha, toleransi, dan komitmen dari kedua belah pihak.
Tak ada kepastian bahwa perjalanan ini akan selalu mudah, tetapi dengan usaha yang tepat, kita bisa menjadikan perjalanan cinta ini menjadi sesuatu yang berharga dan bermakna.
Jadi, apakah menjaga penjagaan cinta dalam pernikahan lebih sulit daripada musim-musim pacaran?
Mungkin ya, tapi itulah yang menjadikan pernikahan sebagai komitmen istimewa – sesuatu yang layak diperjuangkan setiap harinya.