suara publik
Ternyata motif batik khas Bogor yang sudah dikenali banyak orang berasal dari seorang seniman melalui kreasi Batik Handayani Geulis.
Dia adalah Sri Ratna Handayani, sang pemilik di balik Batik Handayani Geulis, yang telah mengembangkan batik Bogor sejak tahun 2011 lalu.
Batik Handayani Geulis didirikan karena cintanya Ratna pada kesenian batik.
Dia juga mengawali petualangannya dalam dunia batik usai bekerja di suatu perusahaan.
“Saat anak-anak telah tumbuh menjadi dewasa, saya mulai mengembangkan kegemaran dalam seni batik dengan berlatih di Museum Tekstil yang terletak di Jakarta Pusat,” jelas Ratna ketika berbicara dengan Suara Publik baru-baru ini.
Tahun 2011, dia memulai produksi Batik Handayani Geulis.
Dalam jangka waktu beberapa tahun, Batik Handayani Geulis telah menghasilkan banyak desain batik yang menampilkan ciri khas serta keragaman budaya Kota Bogor.
Kelebihan salah satu produk Batik Handayani Geulis terletak pada desain-desainnya yang mengambil inspirasi dari simbol-simbol Kota Bogor, termasuk Kebun Raya, suasana hujan, serta tumbuhan dan binatang unik di wilayah itu.
Motif “Bogor Pisan” merupakan salah satu yang terpopuler, sebab menunjukkan keragaman budaya serta alam Kota Bogor melalui kain batik.
Saat ini, Batik Handayani Geulis sudah menghasilkan 226 desain batik, beberapa di antaranya telah memperoleh sertifikat kekayaan intelektual.
Batik Handayani Geulis sudah mendapat banyak pengakuan karena sumbangannya terhadap sektor batik.
Satu prestasi mengesankan lainnya adalah menerima anugerah Kriya Unggulan pada acara Pameran Citra Pariwisata yang digelar di Anjungan Jawa Barat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Penganugerahan ini memperkuat posisi Batik Handayani Geulis sebagai pendahulu dalam bidang batik khas Bogor.
Seiring dengan pertumbuhan bisnisnya, Batik Handayani Geulis sudah merambah ke pasaran nasional serta internasional. Produk mereka pun telah dipromosikan di berbagai negara lewat acara pameran dan kampanye pengenalan batik.
“Sejak didirikan hingga kini, Batik Handayani Geulis telah menerima kunjungan dari 24 negara. Bahkan pada awal tahun 2025, tempat ini sudah disambangi oleh para pengunjung dari lima negara yang berbeda: Belanda, Australia, Swedia, Amerika Serikat, dan Kazakhstan. Para tamu tersebut berkunjung untuk belajar teknik membatik serta membeli produk batik sebagai cinderamata.” jelas Ratna.
Di samping memproduksi serta menawarkan batik, Batik Handayani Geulis pun giat berpartisipasi dalam program pendidikan.
Sering kali mereka menyelenggarakan kegiatan belajar membatik tanpa biaya untuk publik, mencakup pengusaha UKM serta kalangan pemuda.
Acara ini berfungsi untuk memelihara warisan budaya batik dan menaikkan kemampuan orang-orang di sektor ekonomi kreatif.
Batik Handayani Geulis pada saat ini hanya memproduksi dua teknik yakni batik tulis serta batik cap.
Cara membuat batik yang dihasilkannya mirip dengan cara membatik secara general.
Berikut ini langkah-langkah dalam proses membuat batik cap di Batik Handayani Geulis:
1. Langkah awal yang diambil adalah mengoleskan lilin ke atas kain katun putih bersih.
2. Langkah kedua dalam proses pencoletan, yaitu dengan menambahkan warna pada kain yang telah ditandai menggunakan tangan.
3. Langkah ketiga dilakukan sesudah dicelup dengan tangan, kain dipakaikan semalaman supaya warnanya meresap seoptimal mungkin ke dalam kain.
4. Tahap ke-empat diakhiri dengan mengolesi area yang akan dilestarikan dengan lilin sesuai teknik batik cap. Tujuannya adalah untuk mencegah bagian itu menyerap warna saat proses pencelupan nanti.
5. Langkah kelima untuk proses pencelupan ini melibatkan penutupan kain dan kemudian langsung mencelupkannya ke dalam zat Pewarna tersebut bisa berupa pewarna spesial batik atau juga dapat menggunakan pewarna alami.
6. Langkah keenam dalam proses pewarnaan, yaitu merebus kain yang telah berwarna untuk meluruhkan lilin dari kapas.
7. Langkah akhir adalah proses pengeringan, dimana kain yang telah dilewati melalui lorod akan segera ditata hingga benar-benar kering.
Barang yang ditawarkan oleh Batik Handayani Geulis tidak hanya berupa kain, tetapi juga ada syal serta pakaian seperti kemeja, kebaya, gaun, tunik, dan kaos.
Harga produknya beragam mulai dariRp. 125.000 hingga Rp. 500.000.
Dari keberhasilan yang dicapai oleh Batik Handayani Geulis tentunya menghadapi banyak tantangan berat.
Satu di antaranya adalah tantangan yang harus dihadapi dalam membuka jalan, menjaga, serta menciptakan kreativitas baru pada pengembangan corak Batik Bogor agar dapat diperkenalkan kepada publik secara lebih luas.
Di masa mendatang, Batik Handayani Geulis berniat untuk terus mendorong kreasi desain baru dan juga meningkatkan jejaring penjualannya.
Batik Handayani Geulis pun berniat untuk mendirikan cabang internasionalnya yang pertama.
Di tahun ini, Batik Handayani Geulis bakal mengenalkan batik Indonesia, mulai dari yang khas di Sabang hingga Merauke.
Di samping itu, Sri Ratna Handayani pun bakal meluncurkan karyanya yang ketujuh berupa buku mengenai Batik Indonesia.
(Asri Yuningsih/Mahasiswi Fakultas Vokasi IPB)